SiberOne.id – Presiden RI Joko Widodo memberikan penghargaan kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada 406 aparatur sipil negara (ASN) di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 20 ASN Kutim juga menerima penghargaan tersebut.
Ya, para ASN tidak sekadar menjalankan tugas dengan baik. Mereka harus lebih dulu menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, serta telah bekerja terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengapresiasi ASN yang memperoleh kehormatan itu. Hal tersebut, kata dia, sebuah perjalanan panjang dalam karir ASN, yang secara terus menerus dilaksanakan dengan penuh integritas.
“Apalagi, penghargaan diberikan berdasarkan SK Pak Presiden (Joko
Widodo). Saya harap dapat mempertahankan kinerjanya. Setidaknya terus menambah kapasitas dan kapabilitas dalam mengemban tugas. Melayani masyarakat secara profesional dan menjadi suri teladan bagi yang lain,” harapnya.
Masing-masing lencana memiliki makna dan filosofi tersendiri. Penghargaan yang diberikan Negara bukan tanpa arti. Dia menginginkan para ASN berpikir dengan logis terkait apa yang telah diperbuat, sedang diperbuat dan akan diperbuat.
“Terutama terkait dengan pekerjaannya sebagai abdi negara,” sebutnya.
Menurutnya, pandemi Covid-19 yang masih menerpa bukan suatu halangan. Sehingga para ASN diminta terus memperbaiki diri dan tidak pernah berhenti berinovasi dalam menjalankan tugas. Pasalnya, ASN harus menanamkan semangat menghadapi tantangan baru.
“Berani membawa perubahan. Memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi, dapat menciptakan terobosan layanan publik yang efektif, efesien, transparan dan akuntabel,” tutupnya.
Perlu diketahui, Satyalancana Karya Satya ditetapkan pada tahun 1959. Dibentuk dengan tujuan menghargai setiap jasa abdi negara dan menjadi mesin pendorong dalam meningkatkan pengabdian dan prestasi kerja. Sehingga dapat dijadikan teladan bagi ASN yang lain.
Terdapat tiga tingkatan piagam satyalencana Karya Satya. Pembeda dari ketiganya adalah bahan medalinya. Medali satyalancana yang diberikan kepada ASN yang sudah mengabdi selama 30 tahun berbahan emas, 20 tahun berbahan perak, dan satyalancana 10 tahun berbahan perunggu. (so)
