SIBERONE.ID, KUTIM – Temuan mayat tanpa identitas tergeletak di semak-semak membuat warga RT 07, Desa Sepaso Barat, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur (Kutim), geger, Senin lalu (17/1/2022).
Dengan bercak darah di wajahnya, korban ditemukan saksi pukul 18.00 Wita. Berdasarkan keterangan saksi, Andi (42), dia berada rumah warga yang berdekatan dengan lokasi ditemukannya korban. Sedang megangkut kayu Bersama seorang saksi lainnya.
“Saat mengambil air minum. Saya kaget ada manusia sedang terbaring di semak-semak,” terangnya.
Mereka pun langsung memanggil warga sekitar dan melaporkan temuannya itu kepada Polsek Bengalon.
Kapolres Kutim AKBP Welly Djatmoko, didampingi Kapolsek Bengalon Iptu Dedik I Prasetyo membenarkan kejadian tersebut. Setelah menerima laporan warga, petugas piket dari Polsek Bengalon langsung ke tempat kejadian perkara (TKP).
“Ternyata memang ada mayat tergeletak di semak-semak, tepat di samping rumah warga,” katanya, Selasa (18/1/2022).
Pihaknya pun langsung menggelar TKP, berharap identitas korban dapat ditemukan. Sayangnya, pihaknya tidak menemukan apapun. Bahkan, telepon genggam dan petunjuk lainnya tidak ada di TKP.
“Korban sudah dibawa ke puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan,” terangnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak dokter mengatakan bahwa kondisi mayat itu sudah lebih satu hari. Apalagi kondisinya lebam dan mulai berbau.
“Kami tertantang mengungkap identitas korban. Tim Polsek Bengalon melakukan penyelidikan, dengan menghubungi tokoh adat dan masyarakat. Menanyakan apakah ada warganya yang beberapa hari ini tidak pulang,” akunya.
Tak berselang lama, kata dia, salah satu warga Desa Sepaso Selatan, melaporkan bahwa kendaraannya sudah tiga hari dipinjam tetangganya untuk mengantar kerja anaknya. Namun, tetangganya itu tidak ada kabar hingga sekarang.
“Berdasarkan informasi itu, kami mendatangi anak korban dengan dibantu RT setempat. Anaknya pun dibawa ke puskesmas untuk memastikan identitas korban,” tuturnya.
Ternyata dari tanda fisik yang dilihat, korban merupakan ayah dari anak itu. Anaknya pun nangis histeris. Pihaknya kemudian menghubungi keluarga korban yang lain untuk datang ke polsek.
“Mereka menyatakan tidak ada tuntutan. Bahkan, menyadari kejadian itu sebagai musibah. Jenazah korban dibersihkan dan dibawa pulang untuk dimakamkan. Dipastikan tidak ada tanda kekerasan. Ini murni korban kecelakaan,” tegasnya.
Apalagi terdapat kecocokan dengan kecelakaan tunggal yang terjadi Ahad lalu (16/1/2022). Waktu dini hari, petugas Polsek Bengalon yang sedang piket menerima laporan telah terjadi kecelakaan.
“Setelah tiba di TKP, ternyata kecelakaan tunggal. Korban menabrak kendaraan yang sedang parkir. Tubuh Korban berbau minuman keras. Mungkin habis minum alkohol,” ujarnya.
Proses evakuasi pun dilakukan, agar korban dapat diberikan perawatan. Begitu pula kendaraan yang terlibat. Namun, korban justru melompat dari mobil patroli. Ketika ditanya sama petugas, korban mau lari dan beralasan ingin buang air besar (BAB).
“Petugas menunggu di lokasi. Tapi, korban tidak muncul-muncul. Petugas sempat mencari-cari tapi tidak ketemu,” paparnya.
Saat itu juga, petugas menerima laporan terjadi perkelahian di TKP lain. Setelah kembali ke lokasi kecelakaan, korban tetap tidak ditemukan.
“Akhirnya hanya kendaraan yang dibawa ke polsek. Dengan harapan pemiliknya atau yang bersangkutan datang melapor,” ucapnya.
Bahkan, korban yang kendaraannya ditabrak datang ke polsek untuk meminta ganti rugi. Pihaknya pun menjelaskan bahwa orangnya tidak ditemukan.
“Tak lama (Senin, 17/1) ada informasi ditemukan mayat tanpa identitas. Ternyata korelasinya begitu,” tutupnya. (so)