SIBERONE.ID, KUTAI TIMUR – Kecamatan Batu Ampar dengan 282 keluarga berisiko stunting juga menjadi salah satu wilayah prioritas dalam program Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diselenggarakan DPPKB Kutim di Samarinda.
Meskipun jumlahnya lebih kecil dibandingkan kecamatan lainnya, risiko stunting di Batu Ampar tetap menjadi perhatian serius.
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi B, menegaskan bahwa meski jumlahnya lebih rendah, pihaknya tetap memberikan perhatian besar terhadap Batu Ampar.
“Kami ingin memastikan tidak ada wilayah yang terabaikan. Kader dan Tim Pendamping Keluarga di Batu Ampar dilatih untuk mendampingi masyarakat dengan tepat,” ujarnya.
Dalam Bimtek ini, peserta mendapatkan pemahaman mendalam mengenai pentingnya gizi anak, sanitasi, dan kesehatan keluarga.
“Pendekatan berbasis keluarga sangat penting untuk memastikan bahwa informasi yang diberikan dapat diterima dan diterapkan oleh masyarakat dengan baik,” kata seorang narasumber dari BKKBN Kalimantan Timur.
Ketua Panitia, Mulyadi Oktama, menambahkan bahwa kolaborasi dan komitmen para kader sangat penting untuk keberhasilan program ini.
“Kami berharap keluarga-keluarga di Batu Ampar dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan asupan gizi yang seimbang untuk mencegah stunting,” ujar Mulyadi. (adv/so3)