Sempat Diseret ke Tengah Laut, Buaya Lepaskan Gigitannya Setelah 20 Menit

  • Bagikan
Korban telah diberikan perawatan di Klinik PT Pertamina.

SIBERONE.ID, KUTIM – Warga sekitar Pantai Teluk Lombok, Desa Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan, Kutai Timur (Kutim), mendadak ramai. Mereka dikejutkan kabar mengenai bocah berusia 12 tahun, yang diterkam buaya ketika asik berenang, Ahad siang, pukul 12.30 Wita, (30/1/2022).

Mulanya, korban bersama keluarga berlibur ke pantai itu. Mereka berasal dari Kota Bontang. Dia diserang predator ganas itu ketika asik berenang bersama saudaranya.

Saksi, Mardam mengatakan, sebelum berenang, korban bermain sepak bolah bersama saudaranya di pantai. Ketika berenang keduanya tidak berdekatan.

“Tidak lama, seekor buaya terlihat di belakang korban. Pamannya sempat teriak, meminta korban memberitahukan keberadaan buaya itu,” katanya.

Berdasarkan video yang beredar, jarak korban cukup jauh di tengah laut. Sedangkan keluarganya histeris melihat buaya mendekatinya. Teriakan semakin menjadi ketika korban diterkam.

“Saya langsung meminta tolong kepada warga setempat untuk mendapatkan pertolongan,” singkatnya.

Hal senada disampaikan Kapolsek Sangatta AKP Rihard Hombing. Dia membenarkan, korban sempat diberitahu pamannya terkait keberadaan buaya itu.

“Mungkin, korban tidak mendengar atau tidak mengindahkan. Kemudian langsung diterkam dan dibawa ke tengah laut. Keluarganya sudah teriak-teriak melihat korban sempat timbul tenggelam,” terangnya.

Dia menerima informasinya, korban melawan hingga akhirnya buaya melepaskan gigitannya, setelah bertahan 20 menit. Tepatnya pukul 12.50 Wita.

“Korban kemudian berjalan ke tepi dan langsung dibawa menuju Klinik PT Pertamina untuk diberikan pertolongan,” ucapnya.

Terdapat luka robek bekas gigitan di lengah dan lebam di pinggang kanan korban. Lengan yang robek telah dijahit.

“Delapan jahitan luar dan satu jahitan dalam. Kondisi korban pun sudah sehat. Mereka sudah pulang ke Bontang,” jelasnya.

Rihard mengimbau masyarakat, tetap mewaspadai keberadaan predator tersebut. Apalagi kasus serupa kerap terjadi. Bahkan, ada yang memakan korban jiwa.

“Jangan sampai ada korban berikutnya. Makanya harus berhati-hati,” imbuhnya. (so)

  • Bagikan