Siber-One.id – Akses jalan menuju Sangatta menuju Rantau Pulung, Kutai Timur (Kutim), terputus akibat longsor, pagi pukul 6.00 Wita. Longsor tersebut sepanjang 100 meter. Namun, jika ditambah titik rawan yang terdampak, maka panjang mencapai 150 meter (5/9/2021).
Lokasinya tepat di Kilometer 16. Kini, akses darat di jalur tersebut lumpuh total. Tidak hanya menuju Rantau Pulung, jalan itu juga merupakan jalan pintas menuju kecamatan lainnya di kawasan Utara Kutim. Di antaranya Kecamatan Telen, Muara Wahau, Kongbeng, Muara Bengkal, Long Mesangat dan Muara Ancalong.
Pengendara yang menuju Kabupaten Berau pun tidak sedikit yang melintasi. Pasalnya, dianggap dapat memangkas waktu perjalanan hingga satu jam lebih. Berbeda jika melintasi simpang Perdau, Kecamatan Bengalon. Aksesnya menjadi lebih jauh.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, tak menampik kondisinya cukup parah. Bahkan, pejalan kaki pun tidak aman jika melewati jalan tersebut. Itu diketahuinya saat mengunjungi titik longsor itu.
“Saya sudah meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk berkoordinasi dengan pihak perusahaan. Setidaknya dapat diberikan penanganan darurat bagi pejalan kaki dan roda dua. Semoga bisa selesai dalam tiga hari,” sebutnya.
Adapun Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim, diminta menutup jalan. Dari Simpang Telkom, Sangatta Utara, telah dipasang spanduk imbauan dan pemberitahuan terkait jalan longsor tersebut. Sementara Kilometer 106 Jalan Poros Bengalon-Muara Wahau juga ditutup.
“Para pengendara dialihkan melalui simpang Perdau. Jadi, kendaraan roda empat ke atas, termasuk alat berat tidak melintas di jalan itu,” imbuhnya.
Selain itu, DPU Kutim juga diminta membuat perencanaan perbaikan. Sehingga lebih matang. Apalagi, kontur tanah di lokasi longsor terlihat bergerak dari dalam. Pihaknya juga siap menggelontorkan APBD tahun depan, untuk memperbaiki jalan tersebut secara permanen.
“Sekarang hanya penanganan darurat yang bisa dilakukan. Setidaknya kendaraan roda dua dan pejalan kaki aman melintas,” pungkasnya.
Perlu diketahui, sejak Kamis Malam (malam Jumat), curah hujan tinggi mengguyur sebagian wilayah Kutim. Sementara itu, sisi kanan dan kiri jalan sudah lebih dulu longsor. Sebab, tidak ada akar penahan dari pohon-pohon di sepanjang jalan itu. (so)